Waristra Tyo Nirwansyah: Lulus Tanpa Skripsi dengan Prestasi Luar Biasa

Waristra Tyo Nirwansyah, mahasiswa Program S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga di Universitas Negeri Surabaya, baru saja lulus dengan prestasi yang sangat luar biasa. Tidak hanya lulus dalam waktu yang sangat singkat—hanya 3,5 tahun—Tyo juga berhasil menjadi mahasiswa Pemuncak dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan. Tyo adalah contoh nyata dari seorang individu yang mampu menggabungkan prestasi akademik dan non-akademik dengan sangat seimbang dan luar biasa.
Sebagai atlet berprestasi, Tyo mendapatkan beasiswa atlet berprestasi dari Pemerintah Kota Surabaya untuk kuliah di S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Surabaya. Beasiswa ini tidak hanya tyo yang mendapatkan akan tetapi atlet-atlet berprestasi Kota Surabaya juga mendapatkan beasiswa dari pemerintah Kota Surabaya untuk melanjutkan Pendidikan di Tingkat Perguruan Tinggi.
Tyo telah membuktikan kemampuan akademiknya melalui 6 artikel ilmiah yang telah dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus, baik sebagai penulis pertama maupun anggota. Selain itu, ia juga tampil sebagai pembicara dalam 3 seminar internasional, yaitu Internasional Conference of Sport Exercise Science Studies (ICSESS) 2023 di Universiti Malaya, Internasional Seminar of Sport and Exercise Science (ISSES) 2023 di Universitas Negeri Surabaya, dan Internasional Conference of Sport Science, Health, and Recreation (ISReSS) 2024 di Universitas Negeri Padang. “Internasional konferens yang diselenggaran di Universit Malaya merupakan momen pertama saya mempresentasikan karya penelitian di Luar Negeri, dan mungkin dari semua kontingen FIKK saya saja yang tidak memiliki kemampuan berbahasa inggris aktif, tapi seperti kata Pak Bayu Katakan, “bonek kok takut, kalau tidak paham pakai Bahasa melayu saja dikit-dikit”, dan akhirnya 2 hari menjelang presentasi saya tidak tidur semalaman karena takut. Itulah pengalaman dredek yang melebihi ndredek sebelum berlomba finswimming. Tapi dari seminar ini saya mendapatkan temen baik dari Universiti Malaya yang selanjutnya menjadi temen diskusi dan teman yang membantu saya ketika saya dan adik kelas saya ada kegiatan di Malaysia.
Tidak hanya berprestasi dalam dunia akademik, Tyo juga berhasil meraih juara dalam beberapa ajang bergengsi di cabang Finswimming pada Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (PORPROV). Ia meraih Juara 1 pada dua nomor estafet yaitu 4 x 200 Meter Estafet Surface Putra dan 4 x 100 Meter Estafet Surface Putra, serta Juara 2 pada 100 Meter Surface Putra dan 4 x 100 Meter Estafet Bifins Putra. Prestasi ini mencerminkan keseimbangan yang dimilikinya antara kehidupan sebagai seorang mahasiswa dan atlet.
Tyo mengungkapkan bahwa pencapaian luar biasa ini tidak lepas dari dukungan dan doa orang tua yang menjadi kunci utama dalam meraih semua prestasi tersebut. Tyo juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada Dr. Or. Muhammad, M.Pd, Koordinator Program Studi yang tidak hanya memberikan fasilitas belajar tetapi juga berbagai kesempatan berharga, seperti kesempatan untuk mengikuti PLP di Filipina selama 2 bulan. Kami sebagai mahasiswa prestasi juga diberikan bantuan dalam banyak hal oleh prodi agar keseimbangan perkuliahan dan latihan tetap berjalan lancar.
Di sisi lain, Tyo juga memberikan apresiasi khusus kepada Drs. Mahcfud Irsyada, M.Pd, seorang dosen yang juga merupakan pelatih voli nasional dan International, yang berperan besar sebagai dosen pembimbing akademik. "Bimbingan dari Pak Mahcfud selalu memotivasi saya untuk tetap berlatih dan berprestasi meski sibuk dengan tugas-tugas kuliah," ujar Tyo.
Bagi Tyo, keberhasilan akademik yang diraihnya tak terlepas dari kerja keras tanpa henti dalam memahami dan menulis artikel ilmiah, mempelajari uji statistik, serta belajar mempresentasikan hasil penelitian. "Terkadang, saya dan laptop saya terjaga hingga 14 jam per hari selama seminggu untuk menyelesaikan satu proyek artikel ilmiah. Semua perjuangan tersebut membuahkan hasil yang memuaskan," tambahnya meskipun pada akhirnya laptop saya akhirnya rusak juga.
Prestasi akademik dan olahraga yang diraih Waristra tak lepas dari bimbingan dari Bayu Agung Pramono, yang merupakan pembimbing tugas akhirnya. “terkadang saya mau menyerah pada semua aktivitas ini, bagaimana tidak setelah kegiatan perkuliahan saya harus bimbingan dengan beliaunya, nanti pukul 4 sampai 6 sore saya harus latihan finswimming, dan selanjutnya kembali ketemu dikampus atau melanjutkan di rumah, pulang pukul 9 malam dari kampus sudah terbiasa, tapi memang untuk memahami cara menulis dan belajar statistic kita harus berani melupakan capek dan rasa malas, satu cerita yang selalu dingatkan beliaunya kalau kamu malas, ingat saya pernah melihat bagaimana mahasiswa dari china belajar dari jam 9 pagi sampai 12 malam di laboratorium full senin sampai jumat, dan lihatlah seperti apa china sekarang”.
Hal yang mengejutkan bagi Waristra Tyo, kebiasaan belajar sampai malam ternyata diuji kembali dengan diberikan tanggung jawab dalam projek kompetisi akademik mahasiswa Nasional atau PIMNAS (Pekan Ilmian Mahasiswa Nasional) ke-37 di Surabaya dengan bergabung dengan Tim Carpalizer yang menghadirkan inovasi smart gloves berbasis EMG terintegrasi internet of things untuk mendeteksi carpal tunnel syndrome pada atlet e-sport dengan dosen pembimbing Yetty Septiani Mustar. Perlu diketahui Waristra Tyo dan Tim berhasil lolos dalam PIMNAS ke-37 di Surabaya, bagi Tyo, dia beruntung sudah melalui rutinitas belajar hingga larut malam sebelumnya sehingga tekanan fisik dan mental bisa dikondisikan dengan baik, meskipun itu Tyo juga menceritakan bahwa untuk bisa lolos pada PIMNAS ini dia harus tidur di kampus berhari agar apa yang ditargetkan oleh pembimbing selesai.
Waristra Tyo Nirwansyah menunjukkan kepada kita semua bahwa dengan konsistensi, dedikasi, dan dukungan orang-orang terdekat, prestasi yang luar biasa dapat dicapai. Baik di dunia akademik, olahraga, maupun pengalaman internasional, Tyo telah membuktikan bahwa kita tidak perlu membatasi diri dan dapat mengejar impian di berbagai bidang. Ke depan, Tyo berupaya ingin melanjutkan Pendidikan S-3 di Luar Negeri, peningkatan kemampuan Bahasa asing sedang dalam proses belajar dan les Privat Bahasa.